Ogah Sombong, Inilah Komentar Berkelas Jay Idzes Usai Menyandang Status Sebagai Kapten Timnas Indonesia

BOLASPORT.COM - Jay Idzes angkat bicara soal beban menjadi seorang Kapten Timnas Indonesia.

Pemain 24 tahun tersebut jadi bagian tak tergantikan di lini belakang Skuad Garuda.

Sejak putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Pemain Venezia FC itu dipercaya sebagai kapten tim.

Bukan tanpa alasan bagi Shin Tae-yong untuk tidak menunjuk Jay Idzes.

Pemain kelahiran Mierlo tersebut berhasil membangkitkan motivasi rekan setimnya selama menjadi kapten tim.

Jay Idzes ditanya soal beban saat dipercaya menjadi kapten tim.

.

"Hanya saja, oke, saya langsung berangkat."

Baca Juga:

"Ya, bagi saya, saya bahkan tidak perlu memikirkannya karena bagi saya, itu kembali ke apa yang saya katakan sebelumnya."

"Saya seorang manusia, saya benar-benar berusaha."

"Itu salah satu... Apa kata yang tepat? Mungkin kekuatan rahasiaku."

"Mungkin, Aku tidak tahu," lanjutnya.

Motivasi Jay Idzes membela Skuad Garuda hanya untuk membanggakan kakek dan neneknya yang berasal Indonesia.

Tak hanya membela Timnas Indonesia, Jay Idzes siap memberi segala untuk tanah air demi pengorbanan kakek dan neneknya.

"Tapi saya sangat percaya bermain untuk keluarga saya dan mewakili keluarga saya," ujar Idzes.

"Dan ketika saya mendapat kesempatan bermain untuk Indonesia, bagi saya, lingkaran itu terasa lengkap karena kakek dan nenek saya datang ke Belanda pada tahun 1964 ketika mereka berusia sekitar 20, 25 tahun."

Baca Juga:

"Jadi bagi saya, rasanya lingkaran itu sudah lengkap karena mereka pergi ke Belanda untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi anak-anak dan cucu-cucu mereka."

"Dan sekarang saya bisa kembali ke Indonesia dan ya saya ingin kembali memberi untuk Indonesia juga lho."

"Dan membanggakan keluarga saya dengan bermain di sana," lanjutnya.

Secara terang-terangan, dia sebenarnya tak terlalu peduli dengan status sebagai Kapten Timnas Indonesia.

Meski begitu, dirinya tetap bisa menjadi pemimpin di lapangan walau tanpa ban kapten di lengannya.

"Maka kita kembali ke apa yang saya katakan tentang pertandingan terakhir sebagai kapten, seperti yang saya sudah sering membicarakan dengan Thomas dan dia mengetahuinya dan juga dengan beberapa orang lain," katanya.

Tapi bagi yang belum tahu, saya sebenarnya tidak peduli menjabat kapten. Misalnya, jika ini dilakukan orang lain, saya sungguh, saya tidak terlalu mempedulikannya.

Tapi tentu lebih bangga lagi saat menjadi kapten, dapat memimpin tim, apa pun.

"Namun, bagi saya, jika saya tidak memakai bantalan ini di lengan saya, saya mungkin akan melakukan hal serupa," tandanya.