Paula Verhoeven: Baim Wong Saja Tahu Hubungan dengan Niko Sejak Awal, Mengapa Aku yang Dianggap Salah?

Tips Dan News - Paula Verhoeven akhirnya buka suara tentang tuduhan yang sering ditujukan padanya terkait dugaan perceraian dengan eks suaminya, Baim Wong.

Akhirnya Paula Verhoegen merespons tentang tuduhan bahwa dia tidak menghormati batas antara wanita dan laki-laki bukan mahrom dengan Niko Surya, orang yang dituduh sebagai kekasih gelapnya.

Walaupun mengakui kesalahan, Paula bersikap membela diri dengan menyatakan bahwa dia masih dalam tahap pembelajaran dan belum secara lengkap memahami pengetahuan keagamaan.

Paula pun menyebut bahwa dia baru memulai menggunakan jilbab sejak Maret tahun kemarin, pasca menunaikan ibadah umrah.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Paula ketika ia menjadi pembicara utama di podcast YouTube milik Denny Sumargo.

"Kabar yang berhembus ialah bahwa aku bukanlah mahramnya dalam setiap hal," ungkap Paula seperti dilansir Tribunnews pada hari Rabu, tanggal 23 April 2025.

Begini nih, sebenarnya saya lagi dalam proses belajar dan memahami, soalnya tentang pengetahuan keagamaan itu sama sekali tidak kuasai.

"Saia tengah belajar, dan aku pun baru mengenakan hijab pada tahun lalu di bulan Maret usai umrah," terang Paula.

Mama Pau, seperti panggilan dekatnya, dengan jelas mengakuinya kesalahannya dan memohon maaf.

Tidak ada alasan tertentu, karena dia tak sadar bahwa mengobrol sendirian dengan lawan jenis di sebuah kamar yang bukan merupakan mahram melanggar aturan agama.

Paula menyadari bahwa dalam banyak hal, ia masih memiliki kekurangan, termasuk dalam menjalankan peran sebagai istri yang taat secara agama.

"Memang aku salah, makanya saya minta maaf."

"Saya tidak sadar bahwa sebenarnya berbicara sendirian dengan lawan jenis dalam sebuah kamar bukanlah hal yang bisa dibilang sebagai muhrim, saya merasa ada banyak kesalahan di sana," jelas Paula.

Namun, keluarga kami berbeda, memang aku belum menjadi istrinya yang sempurna dari segi agama dan benar-benarnya aku melakukan kesalahan," katanya.

Selanjutnya, sang ibu yang memiliki dua orang anak tersebut juga menyatakan bahwa di dalam keluarganya waktu itu, mereka tidak menetapkan peraturan agama dengan kaku, termasuk soal kontak fisik atau berjabat tangan.

Paula menduga bahwa Baim juga pada waktu itu tidak begitu khawatir tentang masalah tersebut, jadi dia berpikir segalanya tampaknya normal.

Selain itu, peran Niko telah dipandang sebagian sebagai keluarga, baik olehnya sendiri maupun Baim.

Tetapi pada waktu itu secara teknis kami tidak memakai aturan untuk berjabat tangan saja tanpa kontak fisik, karena pasangan saya saat itu tidak menaati hal tersebut pula.

Sesungguhnya dalam keluarga, pemandunya adalah suami, disitulah saya melihat ya sang suaminya. fine-fine aja," jelasnya.

"Dan hal ini sudah dianggap seperti keluarga oleh beliau, bahkan ia juga sering berbicara dengan istri beliau demikian," jelas Paula.

Oleh karena itu, Paula merasa bingung kenapa pada akhirnya dia lah yang dianggap bersalah.

"Maka mengapa akhirnya salahku yah?" tanyanya dengan keheranan.

(Tips Dan News, Rinanda)